Kamis, 08 Mei 2008

Belajar sejarah lewat sastra

Sejarah memang merupakan suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. Namun, bukan berarti semua itu bisa dilupakan begitu saja melainkan kita harus terus mengenangnya. Sekarang ini keberadaan sejarah sudah semakin terlupakan, terlebih lagi di kalangan pelajar ataupun generasi muda. Kita dapat mengetahui sejarah hanya sebatas apa yang telah kita pelajari dibangku sekolah. Tentu saja pengetahuan yang kita dapat masih sangat kurang lagipula mempelajari sejarah disekolah terkadang kurang efektif apalagi jika cara menyampaikannya kurang komunikatif. Hal demikianlah yang menyebabkan kebutaan terhadap sejarah di masyarakat semakin bertambah.

Untuk itu kita perlu mensiasati bagaimana caranya agar dapat menstimulasi rasa keingintahuan kita terhadap sejarah yaitu dengan cara mempelajari sejarah lewat media sastra. Seperti yang telah dilakukan oleh N.H. Dini, Pramoedya Ananta Toer dan Emil W. Aulia, tidak sedikit karya-karya yang mereka ciptakan mengandung nilai sejarah. Misalnya pada karya N. H. Dini yang berjudul “Mirah dari Bandar” yang mengandung unsur sejarah dalam ceritanya, settingannya dan juga segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang terjadi di masa lampau. Juga masih banyak karya-karya lainnya yang tentunya memiliki nilai-nilai sejarah pula.

Lewat media sastra inilah pembaca bukan hanya disuguhi oleh sekedar bacaan biasa tetapi juga mendapat nilai tambah berupa pengetahuan sejarah. Lewat media sastra pembaca akan lebih mudah untuk diajak memahami sejarah lewat imajinasi-imajinasi mereka terhadap apa yang sedang mereka baca. Dengan begitu sejarah akan terasa lebih menarik karena di bungkus dengan kemasan yang menarik pula. Sehinngga kita sebagai pembaca bisa mendapat keuntungan lebih yaitu bukan hanya sekedar terhibur oleh apa yang telah kita baca tetapi juga pengetahuan sejarah kita akan semakin bertambah. Tentunya harus semakin banyak pula sastrawan-sastrawan yang rajin menghasilkan karya-karya yang mengandur unsur sejarah. Dan sebagai penulis ataupun pembaca kita semua akan mendapatkan nilai tambah. Dengan demikian lambat laun kiata semua akan dapat merasakan menariknya belajar sejarah lewat sastra.

Tidak ada komentar: